
Masyarakat Desa Tempilang mempunyai tradisi untuk mengenang para nenek moyang yaitu Perang Ketupat. Perang ketupat merupakan sebuah ritual perang menggunakan ketupat yang dilakukan secara bersama-sama oleh masyarakat dengan dipimpin oleh dukun setempat. Tahun ini event adat adat perang ketupat mengangkat tema “menjalin silahturahmi, merekat keutuhan bangsa” dengan simbol tangan ketupat bawang. Event pesta adat yang sudah menjadi tradisi secara turun temurun ini berciri khas dengan menghidangkan ketupat yang dimakan bersamaan lauk pauknya sambal asam, sambal lingkung, daging rendang, opor ayam. Pelaksanaan ritual adat perang ketupat tahun ini dilaksanakan pada tanggal 6 Mei 2018, dimana sebelumnya ada lomba Perayaan Perang Ketupat yang dimulai pada hari Jum’at tanggal 13 April 2018 yang dimeriahkan dengan kegiatan drumband, pencak silat, sepak bola putri, gasing, sumpit dan galah (sembilun/hadang). Pelaksanaan Pesta Adat Perang Ketupat dilaksanakan sebelum menghadapi bulan Puasa Ramadhan, tepatnya diminggu keempat bulan Syakban (nisfu syakban).**